A. Individu dan Kelompok Sosial
Manusia pada umumnya dilahirkan sendiri, akan tetapi ia adalah makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia-manusia lain, naluri yang dinamakan Gregariousness dan karena itu manusia juga disebut social animal, hewan yang senantiasa mempunyai naluri untuk hidup bersama.
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akbat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama.
Kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung didalamnya. Mungkin kita tidak menyadarinya, namun suatu kenyataan yang dihadapi ialah bahwa sejak lahir sampai dengan sekarang kita telah menjadi anggota berbagai macam-macam kelompok dalam masyarakat.
Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu.
Macam-macam kelompok sosial meliputi:
1. klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial;
2. kelompok sosial dipandang dari sudut individu;
4. primary group dan secondary group;
5. gemeinschalf dan geselfchaft.
Primary group adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri kenal mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Sedangkan yang dimaksud pengertian secondary group adalah kebalikan dari primary group. Secondary group sebagai kelompok-kelompok yang besar, yang terdiri banyak orang antara siapa hubungannya tak perlu berdasarkan kenal mengenal secara pribadi dan sifatnya tidak begitu langgeng.
Tonnies dan Loomis menyatakan bahwa gemeinschalf adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alamiah dan dasar dari hubungan tersebut adalah rasa cinta dan kesatuan batin yang telah dikodratkan. Contoh bentuk gemeinschalf dijumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan dan rukun tetangga. Sedangkan geselfchaft adalah kebalikannya, yaitu berupa ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner dan strukturnya bersifat mekanis sebagaimana terdapat dalam mesin. Contoh bentuk geselfchaft ini terdapat bentuk utama hubungan perjanjian berdasarkan ikatan timbal balik. Seperti ikatan antara pedagang, organisasai dalam suatu pabrik, industri dan lain-lain.
Di samping ada kelompok sosial juga terdapat sistem sosial dalam bentuk piramida seperti berikut:
1. lapisan sosial atas (upper);
2. lapisan sosial menengah (midle);
3. lapisan sosial rendah (lower).
B. Pengertian kelompok sosial
- Suatu sistem sosial yang terdiri dari sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam satu kegiatan bersama.
- Sejumlah orang yang mengadakan hubungan tatap muka secara berkala karena mempunyai tujuan dan sikap bersama; hubungan-hubungan yang diatur oleh norma-norma; tindakan-tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kedudukan (status) dan peranan (role) masing-masing dan antara orang-orang itu terdapat rasa ketergantungan satu sama lain.
- Himpunan manusia yang hidup bersama dalam suatu perikatan sosial dan kultural.
- suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua kelompok atau individu yang telah mengadakan interaksi sosial dengan intensif, terdapat pembagian tugas, struktur dan norma norma tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut. [Sherif Musharif]
- Kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
- Himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan antara mereka.
C. Syarat kelompok sosial
- Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa ia merupakan bagian kelompok tersebut.
- Adanya hubungan timbal-balik antara anggota.
- Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok.
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
D. Ciri kelompok sosial
- Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain (menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama).
- Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain (akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat).
- Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing
- Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
E. Tipe-Tipe Organisasi Sosial
Tipe-tipe Oragnisasi atau kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa, sudut atau atas dasar berbagai kriteria atau ukuran. Seorang sosiolog Jerman Georg Simmel, mengambil ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok, bagaimana individu mempengaruhi kelompoknya serta intraksi sosial dalam kelompok tersebut. Dalam analisisnya mengenai kelompok sosial mulai dengan bentuk terkecil yang terdiri satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang kemudian dikembangkan dengan kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang dan kemudian dikembangkan dengan kelompok yang lebih besar.
Ukuran lain yang diambil adalah atas dasar derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial. Beberapa sosiolog memerhatikan pembagian atas dasar kelompok dimana anggotanya saling mengenal (face-to-face groupings), seperti keluarga, rukun tetangga dan desa, dengan kelompok-kelompok sosial seperti kota, dan negara, dimana anggotanya tidak mempunyai hubungan erat.
Berlangsungnya suatu kepentingan merupakan ukuran lain bagi klasifikasi tipe-tipe sosial. Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang hidupnya sebentar saja karena kepentingannyapun tidak berlangsung lama. Lain halnya dengan kelas atau komuniti yang kepentingan secara relatif bersifat tetap atau permanen. Dasar yang akan diambil sebagai salah satu alternatif untuk mengadakan klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial adalah ukuran jumlah atau derajat interaksi sosial atau kepentingan kelompok atau organisasi.
Dalam membicarakan kelompok sosial, haruslah dihindari paham prasangka bahwa kelompok social merupakan lawan individu, kedua hanya dapat dimengerti bila dipelajari di dalam hubungan antara yang satu dengan yang lain sebagai pasangan. Pengertian tersebut sangat penting untuk mencegah terjadinya pendapat yang menyatakan bahwa bentuk kelompok sosial merupakan ancaman terhadap kesejahteraan individu. kan bahwa bentuk kelompok social merupakan ancaman terhadap kesejahteraan individu. Harus dihindari prasangkah bahwa kelompok-kelompok social semata-mata ditimbulkan oleh naluri manusia untuk selalu hidup sesama. Kelompok sosial ini merupakan bentuk kehidupan nyata. ePrilaku kelompok sosial harus dilihat dari sudut pandang sebagai prilaku individu.
Faktor-faktor yang membedakan kelompok-kelompok adalah:
1. Kesadaran akan jenis yang sama.
2. Adanya hubungan sosial
3. Orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan.
Di dalam pembahasan tipe-tipe kelompok sosial dapat dikategorikan dalam struktur sosial seperti:
1) kelompok sosial dipandang dari sudut individu,
2) in-group dan out-group,
3) kelompok primer (primary group) dan kelompok skunder (secondary group),
4) Paguyuban dan patembayan,
5) formal group dan informal group,
6) membership group danreference group
7) kelompok okupasional dan volunter dan,
8) kelompok okupasional dan volunter.
Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial
- Besar kecil jumlah anggota.
- Derajat integrasi sosial.
- Kepentingan dan wilayah.
- Berlangsungnya suatu kepentungan.
- Derajat organisasi.
- Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.
Langkah pembentukan kelompok sosial
Langkah proses pembentukan kelompok sosial diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
Kelompok sosial dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Kelompok Formal
Kelompok formal ialah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara sesama.
- Kelompok Informal
Kelompok informal tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti.
F. Jenis kelompok sosial
Menurut para sosiolog, kelompok sosial dibagi sebagai berikut :
Kelompok sosial primer
ditandai adanya hubungan individual yang bersifat personal, mendalam dan intensif, tidak memperhitungkan masalah keuntungan finansial. Contoh : keluarga, paguyuban, peer group, RT dan sebagainya. Peranan dan fungsi kelompok sosial primer adalah membentuk citra diri, Mengembangkan kecakapan sosial dasar, kultural dan spiritual / religiusitas, mentatalaksanakan kehidupan emosional dan spiritual, serta membentuk nilai nilai dasar human pilantropis.
Kelompok sosial sekunder
merupakan himpunan manusia yang terangkum dalam suatu wadah formal berdasarkan kepentingan dan motivasi pribadi masing-masing individu. Kelompok sosial sekunder ini terbentuk karena adanya kesadaran dalam diri individu bahwa untuk mencapai suatu tujuan harus dikerjakan bersama orang lain. Peranan dan fungsi kelompok social sekunder adalah sebagai “alat” mencapai tujuan (bersama maupun individual), aktualisasi ide/gagasan, implementasi aktualisasi diri, hasrat sosial, kooperasi, kompetisi, dll.
Out group feeling
merupakan dimana saat seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan kelompok. Out group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif, lalai, EGP, dan sebagainya.
In group feeling
merupakan suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga membentuk suatu perilaku – perilaku sosial tertentu seperti : solidaritas, kesediaan berkorban, kerja sama, konformitas, obediance, dll.
Panguyuban (gemeinschaft)
ialah bentuk kehiupan bersama, dimana para anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal, dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang te;lah dikodratkan.
Patembayan (gesellschaft)
ialah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek. Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Membership group
merupakan suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
Reference group
ialah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Urbanisasi
ialah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Kelompok rekan (peer group)
merupakan sebuah kelompok sebaya dimana kelompok dengan anggota sekitar usia yang sama, status sosial, dan kepentingan. Umumnya, orang-orang yang relatif sama dalam hal kekuasaan ketika mereka berinteraksi dengan rekan-rekan.
Klub
adalah sebuah kelompok, yang biasanya memerlukan sesuatu yang berlaku untuk menjadi anggota. Klub tersebut dapat didedikasikan untuk kegiatan tertentu. Contoh : klub sepakbola, klub basket, klub kesenian.
merupakan semua individu yang tinggal di rumah yang sama. Budaya dapat mencakup berbagai model rumah tangga, termasuk keluarga, keluarga campuran, saham perumahan , dan rumah-rumah kelompok.
adalah sekelompok orang yang memiliki persamaan dalam jarak satu sama lain dengan tingkat kontinuitas dari waktu ke waktu. Contoh : Komunitas Pencinta Kertas.
merupakan sebuah organisasi yang menjalankan beberapa contoh dari bisnis di banyak lokasi.
Geng
biasanya kelompok urban yang berkumpul di daerah tertentu. Geng ini adalah sekelompok orang yang sering menggantung di sekitar satu sama lain. Mereka dapat menjadi seperti beberapa klub, tetapi bersifat informal.
Massa
biasanya sekelompok orang yang telah mengambil hukum ke tangan mereka sendiri. Mobs are usually groups which gather temporarily for a particular reason. Massa biasanya kelompok yang berkumpul sementara untuk alasan tertentu.
Pagar betis
pada awalnya merupakan istilah AS untuk sekelompok warga negara yang bersatu untuk menegakkan hukum. Namun, ia juga dapat merujuk kepada kelompok jalan.
merupakan kelompok kecil, sekitar 3-8 orang, yang bekerja sebagai sebuah tim untuk mencapai tujuan mereka.
mirip dengan squad, meskipun tim mungkin berisi lebih banyak anggota. Sebuah tim bekerja dengan cara yang mirip dengan pasukan.
0 komentar:
Post a Comment